TES PSIKOLOGI VIRAL: SERU-SERU GIMANA GITU, TAPI BISA JADI MENYESATKAN

Tes Psikologi Viral: Seru-Seru Gimana Gitu, Tapi Bisa Jadi Menyesatkan

Tes Psikologi Viral: Seru-Seru Gimana Gitu, Tapi Bisa Jadi Menyesatkan

Blog Article

Pernah nggak sih kamu lihat kuis psikologi yang lagi ramai di media sosial? Contohnya kayak, “Pilih satu gambar, kami akan tahu kepribadian aslimu!” atau “Gimana cara kamu menggambar pohon bisa nunjukin kondisi mental kamu.” Banyak orang suka ikut-ikutan, karena kelihatannya simpel dan hasilnya sering terasa relate. Tapi… seberapa bisa dipercaya, sih, tes-tes kayak gitu?



Tes Seru vs Tes Serius


Buat hiburan, tes-tes viral itu oke-oke aja. Bisa jadi bahan ketawa bareng teman atau postingan lucu di story. Tapi perlu diingat, tes yang dibuat untuk hiburan jelas beda dengan tes psikologi yang sebenarnya.


Tes psikologi yang valid biasanya disusun oleh para ahli, dan melewati proses panjang, dari riset sampai uji coba berulang-ulang. Tujuannya jelas: untuk benar-benar memahami manusia—bukan buat seru-seruan doang. Sementara itu, banyak tes viral hanya didesain biar kamu klik, share, dan ketawa-tawa.



Kenapa Tetap Banyak yang Suka?


Karena pada dasarnya, kita semua penasaran sama diri sendiri. Siapa sih yang nggak pengin tahu lebih dalam tentang kepribadian atau isi pikirannya? Nah, tes-tes ini kasih jalan pintas. Sayangnya, hasilnya seringkali terlalu umum atau bahkan cuma cocok-cocokan aja.


Misalnya, kamu dibilang “sosok penyendiri yang lembut tapi penuh misteri” cuma gara-gara milih warna biru. Kedengarannya keren, sih. Tapi apakah itu beneran mencerminkan dirimu secara psikologis? Belum tentu.



Santai Aja, Tapi Jangan Terlalu Dianggap Serius


Nggak ada salahnya kalau sesekali ikut tes psikologi viral. Tapi, jangan sampai kamu mulai percaya sepenuhnya dan menjadikan hasilnya sebagai ‘label’ untuk diri sendiri. Kalau kamu memang pengin tahu lebih dalam soal diri kamu—mulai dari cara berpikir, cara merasa, sampai cara menghadapi stres—lebih baik cari sumber yang kredibel.


Salah satu jalannya adalah dengan belajar langsung di jurusan psikologi. Di sana, kamu bakal diajak memahami manusia lewat pendekatan ilmiah, bukan cuma berdasarkan pilihan warna atau bentuk gambar.



Intinya?


Tes viral itu seru, tapi jangan dijadikan pegangan utama. Serunya tetap bisa dinikmati, tapi kalau kamu beneran ingin tahu isi kepala dan hati manusia (termasuk dirimu sendiri), dunia psikologi punya jawabannya. Dan siapa tahu, belajar di jurusan psikologi bisa jadi jalan baru yang nggak cuma bikin kamu lebih paham orang lain, tapi juga lebih kenal diri sendiri.

Report this page